PURBALINGGA – Kuswanto (45), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kodim 0702/Purbalingga dan juga sebagai salah satu pelaku usaha pembuatan stik es krim berbahan dasar kayu pinus di Desa Pekalongan, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, mengaku jika dalam 3 bulan terakhir ini permintaan pasar mulai meningkat jika dibandingkan dengan awal pandemi Covid-19.
"Permintaan sepi diawal pandemi, kami hanya mampu menjual kisaran 100 pack dalam seminggu, alhamdulillah kini permintaan meningkat hingga mencapai 700 pack dalam seminggu, " ungkapnya, Jumat (10/12/2021).
Adanya wabah Covid-19 turut mempengaruhi usahanya. Permintaan stik es krim berkurang di pasaran.
Hal ini membuatnya menghentikan sementara usahanya dan merumahkan karyawannya, namun kini bisa bangkit kembali untuk melayani permintaan pasar yang semakin banyak.
"Pernah berhenti karena sepi permintaan pasar dan terpaksa karyawan kami rumahkan, sekarang kami mulai produksi kembali, " ungkapnya.
Ia berharap agar pandemi dapat segera berakhir sehingga dirinya dapat berproduksi dengan jumlah banyak untuk memenuhi permintaan pasar dengan menambah jumlah karyawan dari lingkungan tempat tinggalnya guna membantu perbaikan ekonomi.
"Harapannya pandemi segera berakhir agar ekonomi masyarakat kembali stabil, " harapnya.
Sementara, dampak adanya pandemi Covid-19 turut dirasakan Widi (33) warga desa setempat yang merupakan salah satu karyawan dari Kuswanto. Ia mengaku jika dirinya sempat menganggur karena usaha milik Kuswanto sepi permintaan.
"Awal pandemi permintaan sepi, jadi sempat menganggur tidak bekerja namun dalam 3 bulan ini kami berproduksi kembali karena permintaan pasar semakin banyak, " pungkasnya. (SF/RP)